Sabtu, 16 Mei 2015

tugas pkn



KEDUDUKAN , FUNGSI, DAN TUJUAN DARI WAWASAN NUSANTARA

KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA

materi ini saya dapat dari media internet sehingga saya rangkum sesuai dengan SAP yang telah ditentukan.

Merupakan suatu posisi atau status yang sangat penting dalam wawasan nusantara, yang memiliki tentang ajaran yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat untuk mencapai dan mewujudkan tujuan nasional. Maka dalam wawasan nusantara menjadi suatu landasan visional sehingga paradigma nasional memiliki spesifikasi, dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.

Dalam wawasan nusantara dapat dilihat secara stratifikasinya :
Ø      Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa dan dasar Negara yang berkedudukan sebagai landasan idiil.
Ø      Dalam UUD 1945 segabai landasan konstitusi Negara, berkedudukan sebagai landasan idiil.
Ø      Wawasan nasional sebagai visi nasional, yang berkedudukan sebagai landasan konsepional.
Ø      Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, yang berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
Ø      GBHN sebagai politik dan strategi nasional yang merupakan kebijaksanaan dalam dasar nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.

Dalam paradigma nasional dibentuk secara structural dan fungsional untuk mewujudkan tujuan dengan mendasarin kehidupan nasional, berbangsa, dan bernegara.

FUNGSI WAWASAN NUSANTARA
Wawasan nusantara yang memiliki fungsi yang sangat penting dalam memberikan pedoman, motivasi, dorongan, memberikan rambu-rambu dalam menentukan segala seuatu kebijakan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggaraan kehidupan masyarakat yang berbangsa dan bernegara.

TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
Untuk mewujudkan kesatuan dalam aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, yang tujuannya untuk menjunjung tinggi kepentingan nasional, dan kepentingan kawasan untuk membina kesejahteraan,  diseluruh dunia. Hal tersebut dapat membantu kita dalam nasionalisme dikehidupan dengan tujuannya dapat meningkatkan rasa saling menghormati, dan saling memberi semangat dalam berbangsa Indonesia dengan pemahaman dan penghayatan wawasan nusantara.


Sumber :

Sabtu, 14 Maret 2015

tumbuhan dikotil

Dikotil adalah tumbuhan yang mempunyai dua kotiledon. Pada saat biji tumbuhan dikotil berkecambah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Biji berkeping dua.
b. Dua daun lembaga terangkat keatas.
c. Akar tunggang.
d. Tulang daun menjari.

Ciri-ciri lain tumbuhan dikotil antara lain sebagai berikut:
a. Berakar tunggang yang bercabang-cabang.
b. Tulang daun menyirip atau menjari, daun tunggal atau majemuk danjarang berpelepah.
c. Batang bercabang dan memiliki cambium di antara berkas pengangkutnya.
d. Ikatan pembuluh angkut pada batang letaknya teratur.
e. Bunga memiliki bagian-bagian bunga, misalnya kelopak, mahkota, benangsari dengan jumlah dua, 4,5 atau kelipatannya, sedangkan putik biasanya satu buah. 


 Contoh Tumbuhan Dikotil
1. Euphorbiaceae (suku jarak-jarakan)
Contoh :
Ceremal
Ubi kayu
Karet
Pohon jarak
Puring

2. Mimosaceae (suku petai-petaiang)
Contoh :
Putri malu
Lamtora
Saga

3. Caesalpiniaceae (suku Johar-joharan)
Contoh :
Flamboyan
Kembang Merak

4. Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Contoh:
Kapas/kapuk randu

5. Solanacaeae (suku terung-terungan)
Contoh :
Cabe
Tomat
Kentang
Tembakau

6. Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Contoh :
Jambu air
Jambu biji
Jambu monyet
Jambu batu
Cengkeh

7. Compositae
Contoh :
Bunga dahlia
Bunga matahari
Bunga Crysan

8. Papilionaceae (suku kacang-kacangan)
Contoh :
Kacang tanah
Kacang mede

Minggu, 09 November 2014

enzim

Enzim adalah molekul komples berbasis protein yang dihasilkan oleh sel-sel. Enzim ikut terlibat dalam berbagai reaksi biokimia. Tiap-tiap enzim yang terdapat dalam tubuh kita dapat mempengaruhi reaksi kimia tertentu.

Enzim berperan sebagai katalis organik, enzim mempercepat kecepatan reaksi yang terjadi. Jika tidak ada enzim, reaksi kimia akan menjadi sangat lambat. Berbagai reaksi juga mungkin tidak akan terjadi jika tidak terdapat enzim yang tepat di dalam tubuh.

Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia berkali-kali lipat. Studi telah menemukan bahwa enzim dapat mempercepat reaksi kimia sampai 10 milyar kali lebih cepat. Zat kimia yang hadir pada awal proses biokimia disebut sebagai substrat, yang mengalami perubahan kimia membentuk produk akhir.

Konsentrasi substrat atau enzim dapat berdampak pada aktivitas enzim. Selain itu, kondisi lingkungan seperti suhu, pH, kehadiran inhibitor, dll turut mempengaruhi aktivitas enzim.

Dibawah ini dibahas lebih lanjut mengenai masing-masing faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim:
  • Suhu
    Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok agar dapat bekerja dengan biak. Laju reaksi biokimia meningkat seiring kenaikan suhu. Hal ini karena panas meningkatkan energi kinetik dari molekul sehingga menyebabkan jumlah tabrakan diantara molekul-molekul meningkat.

    Sedangkan dalam kondisi suhu rendah, reaksi menjadi lambat karena hanya terdapat sedikit kontak antara substrat dan enzim.

    Namun, suhu yang ekstrim juga tidak baik untuk enzim. Di bawah pengaruh suhu yang sangat tinggi, molekul enzim cenderung terdistorsi, sehingga laju reaksi pun jadi menurun. Enzim yang terdenaturasi gagal melaksanakan fungsi normalnya. Dalam tubuh manusia, suhu optimum di mana kebanyakan enzim menjadi sangat aktif berada pada kisaran 35°C sampai 40°C. Ada juga beberapa enzim yang dapat bekerja lebih baik pada suhu yang lebih rendah daripada ini.

  • Nilai pH
    Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau derajat keasaman sekitarnya. Ini karena muatan komponen asam amino enzim berubah bersama dengan perubahan nilai pH. Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil dan bekerja baik pada kisaran pH 6 dan 8. Tapi, ada beberapa enzim tertentu yang bekerja dengan baik hanya di lingkungan asam atau basa.

    Nilai pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung pada sistem biologis tempat enzim tersebut bekerja. Ketika nilai pH menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka struktur dasar enzim dapat mengalami perubahan. Sehingga sisi aktif enzim tidak dapat mengikat substrat dengan benar, sehingga aktivitas enzim menjadi sangat terpengaruhi. Bahkan enzim dapat sampai benar-benar berhenti berfungsi.

  • Konsentrasi Substrat
    Jelas saja konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan konsentrasi substrat yang rendah berarti lebih sedikit jumlah molekul substrat yang dapat melekat pada enzim, menyebabkan berkurangnya aktivitas enzim.

    Tapi ketika laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan enzim sudah dalam kondisi paling aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan memberikan perbedaan dalam aktivitas enzim. Dalam kondisi seperti ini, di sisi aktif semua enzim terus terdapat substrat, sehingga tidak ada tempat untuk substrat ekstra.

  • Konsentrasi Enzim
    Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin cepat pula. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, tentunya selama masih ada substrat yang perlu diubah menjadi produk.

  • Aktivator & Inhibitor
    Aktivator merupakan molekul yang membantu enzim agar mudah berikatan dengan substrat.

    Inhibitor adalah substansi yang memiliki kecenderungan untuk menghambat aktivitas enzim. Inhibitor enzim memiliki dua cara berbeda mengganggu fungsi enzim. Berdasarkan caranya, inhibitor dibagi menjadi 2 kategori: inhibitor kompetitif dan inhibitor non-kompetitif.

    Inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sama dengan molekul substrat, inhibitor ini melekat pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi pembentukan ikatan kompleks enzim-substrat.

    Inhibitor non-kompetitif dapat melekat pada sisi enzim yang bukan merupakan sisi aktif, dan membentuk kompleks enzim-inhibitor. Inhibitor ini mengubah bentuk/struktur enzim, sehingga sisi aktif enzim menjadi tidak berfungsi dan substrat tidak dapat berikatan dengan enzim tersebut.

Rabu, 08 Oktober 2014

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

REPRODUKSI MANUSIA




STANDAR KOMPETENSI DASAR
  • Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi proses pembentukan sel kelamin, ovulasi, mentruasi, fertilisasi, kehamilan serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistim reproduksi.
KOMPETENSI DASAR :
  1. Menjelaskan bagian-bagian alat reproduksi pada laki-laki dan perempuan
  2. Menjelaskan mengenai proses pembentukan sperma dan sel telur
  3. Menjelaskan macam-macam hormon yang berperanan dalam daur mentruasi, kehamilan, dan proses persalinan
  4. Membedakan macam-macam fungsi selaput pembungkus embrio
  5. Menjelaskan prinsip-prinsip kontrasepsi.
Pengertian dan Tujuan
  • Kemampuan organisme untuk menghasilkan organisme baru yang sama dengan dirinya
  • Tujuan perkembangbiakan: agar suatu jenis mahluk hidup tidak mengalami kepunahan atau tetap lestari
SISTIM REPRODUKSI PRIA
Alat kelamin dalam
  1. Testes
  2. Epididimis
  3. Vas Deferens
  4. Saluran Ejakulasi
  5. Urethra
Testes
  • Disebut gonad jantan
  • Jumlahnya sepasang, bentuknya bulat telur
  • Tersimpan dalam kantong skrotum
  • Untuk memproduksi sel sperma dan hormon testosteron
  • Banyak pembuluh halus (tubulus seminiferus)

EPIDIDIMIS
  • Saluran yg keluar dari testes
  • Salurannya panjang dan berkelol-kelok dalam skrotum
  • Setiap testes pinya satu epididimis
  • Tempat menyimpan sperma untuk sementara waktu
  • Tempat untuk mematangkan sperma menuju vas deferens
VAS DEFERENS
  • Saluran lanjutan dari epididimis
  • Saluran lurus mengarah ke atas
  • Bagian ujungnya terdapat dalam kelenjar prostat
  • Untuk mengangkut sperma dari epididimis ke vesikula seminalis
SALURAN EJAKULASI
  • Saluran pendek dari vesikula seminalis dengan uretra
  • Mampu menyemprotkan sperma tinggi masuk ke uretra
URETHRA
  • Saluran akhir reproduksi dalam penis
  • Mempunyai dua fungsi sebagai saluran urine dan saluran kelamin
KELENJAR KELAMIN
  1. Vesikula seminalis
  2. Kelenjar prostata
  3. Kelenjar bulbourethra ( kelenjar Cowper)
VESIKULA SEMINALIS
  • Disebut kantung mani atau vesikula seminalis
  • Jumlah sepasang tetapi terikat dlm satu kantung
  • Menghasilkan getah kekuningan banyak zat makanan
  • Untuk memberi makan sel-sel sperma
KELENJAR PROSTATA
  • Menghasilkan getah yg dialirkan ke saluran sperma
KELENJAR COWPER (BULBOURETHRA)
  • Menghasilkan getah (lendir) yg dialirkan ke uretra
  • Sperma yg telah bercampur dengan cairan lain disebut semen

Alat kelamin Luar
  1. Penis
  2. Skrotum
Penis
  • Alat untuk kopulasi
  • Banyak pembuluh darah
  • Banyak jaringan erektil (corpus cavernosum)
  • Mulai berfungsi setelah puber (14 tahun)
Skrotum
  • pembungkus testes
Spermatogenesis
  • Pembentukan sperma terjadi didalam testes (buah zakar)
  • Dimulai dari sel induk sperma (spermatogonia) yang bersifat diploid yang mengandung 23 pasang kromosom
  • Spermatogonia membelah mitosis menghasilkan spermatozoid primer yg bersifat diploid
  • Spermatozoid primer membelah reduksi (meiosis) menghasilkan spermatozoid sekunder yg haploid
  • Selanjutnya spermatozoid sekunder membelah menghasilkan spermatid, yaitu calon sperma yg belum mempunyai ekor
  • Sperma berkembang menjadi spermatozoa yg dilengkapi ekor
  • Ekor merupakan hasil pertumbuhan dari mikrotubulus
  • Setiap sperma mempunyai bagian ujung yang disebut kepala
  • Pucuk kepala mengandung akrosom yg berisi enzim hialuronidase dan proteinase
  • Kedua enzim ini berperan untuk menembus lapisan pelindung sel telur
  • Bagian tengah sperma banyak mengandung mitokondria
  • Spermatozoa orang dewasa berjumlah 200 juta
  • Produksi spermatozoa dipengaruhi FSH (folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)
  • Produksi sperma dilakukan bersamaan dengan produksi hormon testosteron
  • Hormon testosteron merupakan kendali terhadap produksi FSH dan LH
  • Spermatazoa yg terbentuk akan melalui saluran tubulus yg berkelok-kelok terus meninggalkan testes melalui epididimis
  • Didalam epididimis spermatozoa tinggal selama kurang lebih tiga minggu hingga menjadi dewasa
  • Selanjutnya spermatozoa masuk ke vas deferens
  • Di ujung vas deferens spermatozoa bercampur getah produk kelenjar vesikula seminalis, prostat, dan cowperi
  • Ketiga kelenjar tersebut menghasilkan getah yg menjamin kehidupan spermatozoa
  • Getah ini bersifat basa, sehingga cairan semen menjadi berisifat basa
  • Suasana basa ini penting untuk melindungi spermatozoa karena uretra saluran kelamin wanita bersifat asam
ALAT REPRODUKSI (KELAMIN WANITA)
A. Alat Kelamin Luar
1. Vulva
  • Celah paling luar dari alat kelamin wanita
  • Dibatasi sepasang bibir (kiri dan kanan)
2. Labium
  • Bibir yg membatasi vulva
  • Terdiri dari labium mayor dan minor
  • Terdapat klitoris (klentit)
3. Vagina dan Uretra
  • Tempat bermuara dua saluran : urine (uretra) dan saluran kelamin (vagina)
B. Alat kelamin dalam
1. Ovarium (indung telur)
  • Jumlahnya sepasang kiri dan kanan
  • Bentuknya seperti telur
  • Terdapat didalam rongga badan didaerah pinggang dan disebelah kiri dan kanan tukang kemudi
  • Dalam ovarium terdapat kelenjar buntu penghasil hormon estrogen dan progesteron dan sel tubuh yang bertugas membentuk sel telur (folikel)
  • Seorang bayi perempuan lahir dengan sekitar 60.000 sel ini, yang terkandung dalam depresi kantung-seperti di ovarium.
  • Masing-masing sel dapat memiliki potensi untuk menghasilkan untuk pemupukan, tetapi dalam kenyataannya, hanya sekitar 400 matang selama hidup wanita itu
2. Saluran Kelamin
Terdiri atas:
a. Tuba falofii (saluran telur)
  • Jumlahnya sepasang kanan dan kiri
  • Bagian pangkal berbentuk corong yg disebut infundibulum tuba
  • Pada infundibulum tuba terdapat jumbai-jumbai yang sanagt penting untuk menangkap sel-sel telur yg dilepaskan oleh sel folikel ovarium
  • Sel telur yg ditangkap jumbai-jumbai akan masuk dalam tuba falopii
  • Pada daerah 1/3 bagian dari tuba ini umumnya sel telur dibuahi oleh sel sperma
  • Hasil pembuahan berupa zigot
  • Zigot kemudian bergerak menuju ker rahim / uterus
  • Gerakan ini terjadi akibat silia atau bulu getar pada sel-sel dinding tuba falopii serta gerak peristaltik otot-otot dinding tuba falopii
b. Rahim (uterus)
  • Pertemuan dua tuba falopii membentuk rongga tempat pertumbuhan embrio yang disebut rahim atau kandung peranakan
  • Rahim manusia mempunyai ruang seperti buah pir
  • Bagian bawah rahim mengecil yang disebut leher rahim
  • Rahim tipe ini disebut tipe simpleks
  • Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan jaringan
  • Lapisan jaringan terdiri atas beberapa lapisan otot polos dan lapisan yg membatasi rongga rahim yang disebut endometrium
  • Lapisan endometrium tersusun atas sel-sel epithel
  • Lapisan endometrium sering disebut lapisan dinding rahim
  • Lapisan endometrium banyak menghasilkan lendir dan banyak pembuluh darah
  • Perubahan ketebalan dinding rahim dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu:
  • Menjelang ovulasi, karena pengaruh hormon estrogen
  • Setelah ovulasi, makin menebal karena pengaruh hormon progresteron
  • Pada waktu menstruasi, dinding rahim tipis kembali. Setelah menstruasi dinding rahim dibentuk kembali. Ini disebut siklus menstruasi
c. Vagina (liang peranakan)
  • Merupakan saluran akhir dari saluran kelamin dalam wanita
  • terdapat didalam vulva
  • Merupakan alat kopulasi bagi wanita
  • Dinding vagina banyak lipatan-lipatan serta mempunyai selaput lendir yang banyak mengandung kelenjar
Oogenesis
  • Sel telur (ovum) berasal dari oogonia (oogonium) atai sel induk telur
  • Oogonia bersifat diploid yaitu mempunyai 23 pasang kromosom
  • Oogonium akan tumbuh menjadi oosit primer
  • Oosit primer membelah meiosis menjadi 2 sel anak yg tidak sama ukurannya
  • Yang besar (normal) disebut oosit sekunder sedangkan yg kecil (kekurangan plasma sel) disebut polosit primer (badan kutub primer)
  • Pembelahan dari oosit primer menjadi oosit sekunder dan polosit primer disebut meiosis I
  • Selanjutnya oosit sekunder membelah meiosis II, menghasilkan ootid dan polosit sekunder II, sedangkan polosit primer menjadi dua polosit sekunder
  • Jadi satu oogonium menghasilkan sebuah ootid yg akan tumbuh menjadi ovum dan tiga buah polosit sekunder
  • Jadi jumlah sel akhir hasil oogenesis dan spermatogenesis berbeda. Setiap oogonium menghasilkan sebuah sedangkan setiap spermatogonium akan menghasilkan empat spermatozoa
  • Hormon yg memacu proses pertumbuhan ovum adalah FSH yg dihasilkan oleh hipofisis
  • FSH memacu aktivitas folikel ovarium agar sel telur masak dan memproduksi hormon estrogen
  • Terbentuknya estrogen akan menghambat produksi FSH oleh hipofisis
  • Terhentinya produksiFSH menyebabkan hipofisis memproduksi LH yang akan merangsang ovum keluar dari folikel
  • Proses pelepasan sel telur yg telah matang dari folikel disebut ovulasi
  • Dalam ovulasi hanya ada satu sel telur yg dilepaskan
  • Folikel kosong yg ditinggalkan ovum akan dipacu oleh LH menjadi korpus luteun (badan berwarna kuning)
  • Korpus luteum akan menghasilkan estrogen dan progresteron
  • Progresteron akan menghambat produksi LH oleh hipofisis yg memungkinkan tertahannya korpus luteum
  • Progresteron yg dihasilkan korpus luteum akan mempengaruhi perubahan pada dinding rahim
  • Dinding rahim (endometrium) siap untuk tempat implantasi sel telur yg telah dibuahi (zigot)
  • Sel telur yg meninggalkan ovarium akan ditangkap oleh fimbria dari corong yg terbuka (infundibulum) dari oviduk
  • Zigot yg dihasilkan akan bergerak menuju ke rahim
  • Disinilah zigot tumbuh yg didukung oleh endometrium rahim dan suplai makanan dan
Hormon Penting dalam Menstruasi, Kehamilan, Persalinan
1. Menstruasi
a. Fase menstruasi : estrogen dan progesteron
b. Fase praovulasi : hormone gonadotropin merangsang mengeluarkan FSH
c. Fase ovulasi : estrogen tinggi
d. Fase pasca ovulasi : estrogen dan progesteron

2. Kehamilan
a. Progresteron dan estrogen
b. Prolaktin
c. Gonadotropin
d. Relaksin
3. Kelahiran
a. relaksin
b. Estrogen
c. Prostaglandin
d. Oksitosin
FERTILISASI
  • Proses berfusinya sel telur dengan sperma.
  • Fertilisasi diawali dengan kopulasi
KEHAMILAN
  • Berkembangnya embrio di dalam uterus sejak fertilisasi terjadi hingga dilahirkan
  • Waktu kehamilan manusia berkisar 266 hari ( 38 minggu )
  • Setelah fertilisasi, zigot berkembang menjadi morula®blastula®gastrula®dan selanjutnya menuju rahim dan menempel didinding uterus.
  • Zigot berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi janin. Janin mendapat makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta atau ari-ari.
Selaput pembungkus embrio terdiri atas bagian-bagian :
  1. Amnion, menghasilkan cairan ketuban berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan.
  2. Korion, terdapat pembuluh pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya dengan perantaraan plasenta. Organ pemberi nutrisi bagi embrio.
  3. Alantois berfungsi menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta
  4. Kantong kuning telur/ sakus vitelinus , berfungsi menyediakan makanan utama bagi embrio.
  5. Plasenta / ari-ari berfungsi :
PLASENTA
  • untuk pertukaran gas, makanan, dan zat sisa antara ibu dan anak.
  • melindungi janin dari serangan mikroorganisme dan menghasilkan hormon.
PERSALINAN
  • Otot rahim berkontraksi, serviks membesar, dan bayi didorong ke luar. Pada saat tertekan, amnion pecah, cairan amnion keluar bersama bayi untuk melicinkan jalan keluar.
  • Pemotongan tali pusat dilakukan beberapa saat setelah bayi keluar.
  • Keluarnya plasenta terjadi kira-kira tiga puluh menit setelah bayi keluar karena dinding rahim berkontraksi lagi.
KELAINAN/ PENYAKIT PADA SISTIM REPRODUKSI MANUSIA
1. Ketidaksuburan pada perempuan
  • Penyumbatan saluran telur
  • Endometriosis : kelainan ditandai adanya lapisan endometrium diluar tempat yang
seharusnya
2. Ketidaksuburan pada laki-laki
Jumlah sperma sedikit atau bentuk sperma tidak normal
4. Tumor prostat
5. Kelainan letak plasenta atau embrio
6. Kanker leher rahim
TEKNOLOGI REPRODUKSI
1. Inseminasi buatan
  • Terapan teknologi yang dilakukan dengan cara memasukkan sperma ke dalam vagina oleh seorang ahli kesehatan
2. Bayi tabung
  • Terapan teknologi terhadap perempuan yang sel telurnya tidak dapat turun ke dalam oviduk
3. Intracytoplasmik sperm injection (ICSI)
  • Terapan teknologi dengan metode dan prosedur yang lebih canggih
Pengontrolan kehamilan
  • Tujuan untuk mengatur kehamilan
  • Menggunakan alat kontrasepsi baik secara mekanis maupun kimiawi
  • Pengontolan kehamilan secara mekanis :
  1. IUD : menghalangi implantasi
  2. Diafragma : mencegah sperma masuk uterus
  3. Kondom : mencegah sperma masuk vagina
  • Pengontrolan secara kimiawi :
  1. Spermisida baik dalam bentuk busa, jeli atau tablet : mematikan sperma
  2. Penggunaan kontrasepsi secara oral berupa pil : mengandung hormon sintetik estrogen dan progesteron yang dapat mencegah ovulasi.
  • Sterilisasi : mencegah kehamilan dengan tingkat keberhasilan 100%
  1. Vasektomi :pemotongan dan pengikatan vas deferens
  2. Tubektomi :pemotongan dan pengikatan tuba fallopii

Jumat, 26 September 2014

EPITEL

Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi seluruh permukaan tubuh. Jaringan epitel membatasi antara organ-organ tubuh dengan rongga tubuh. Sel sel penyusun jaringan epitel sangat erat satu sama lainnya.
Struktur yang sangat erat ini berhubungan dengan fungsi jaringan epitel sebagai alat pertahanan dari benturan atau luka, mikroorganisme, dan hilangnya cairan. Contoh jaringan epitel yaitu pada kulit, saluran pernapasan, pembuluh darah, dan rongga perut.

Terdapat dua pengelompokan jaringan epitel, yaitu berdasarkan jumlah lapisan selnya dan berdasarkan bentuk selnya. Berdasarkan jumlah lapisan selnya, jaringan epitel dibagi menjadi jaringan epitel selapis (sederhana) dan jaringan epitel berlapis. Adapun berdasarkan bentuk selnya, jaringan epitel dibedakan menjadi epitel pipih, epitel kubus, dan epitel silindris. Perhatikan gambar berikut.
Jaringan epitel pada beberapa organ tubuh hewan
Jaringan epitel pada beberapa organ tubuh hewan
Jaringan epitel pada beberapa organ tubuh hewan :

Epitel Pipih Selapis

Sesuai dengan namanya, jaringan epitel pipih tersusun atas sel-sel dengan bentuk pipih dan hanya satu lapis. Jaringan ini terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, dan alveoli (paru-paru). Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses difusi oksigen dan karbon dioksida serta filtrasi darah pada ginjal.

Epitel Pipih Berlapis

Epitel pipih berlapis tersusun atas beberapa lapis sel-sel pipih. Sel-sel epitel pipih memiliki sitoplasma yang jernih dan inti sel berbentuk bulat. Jaringan ini di antaranya terdapat pada rongga mulut, rongga hidung, dan kerongkongan. Sesuai dengan jumlah lapisannya yang banyak, jaringan ini berperan sebagai pelindung, misalnya terhadap gesekan.
jaringan Epitel pipih selapis, epitel pipih berlapis, dan epitel kubus selapis
(a) Epitel pipih selapis, (b) epitel pipih berlapis, dan (c) epitel kubus selapis

Epitel Kubus Selapis

Jaringan ini tersusun atas selapis sel-sel berbentuk kubus. Epitel kubus selapis di antaranya terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal. Struktur jaringan ini sangat sesuai untuk proses absorpsi dan sekresi.

Epitel Kubus Berlapis

Jaringan ini tersusun atas beberapa lapis sel-sel berbentuk kubus. Epitel kubus berlapis terdapat pada mulut, kerongkongan, dan kelenjar keringat pada kulit. Sesuai dengan strukturnya, jaringan ini berperan sebagai pelindung dari gesekan.

Epitel Silindris Selapis

Epitel silindris selapis tersusun atas sel-sel berbentuk silinder. Pada jaringan ini, biasanya terdapat sel-sel goblet. Sel goblet berfungsi dalam menghasilkan lendir (mucus) yang berperan dalam mempermudah penyerapan makanan (absorpsi). Biasanya, jaringan ini terdapat pada usus halus dan saluran pencernaan lainnya.

Epitel Silindris Berlapis

Epitel silindris berlapis tersusun atas lebih dari satu lapis sel-sel berbentuk silinder. Epitel silindris berlapis terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar susu, uretra, dan laring. Jaringan ini berperan dalam proses sekresi. Biasanya, jaringan ini berada pada lapisan paling luar.

Epitel Silindris Berlapis Semu Bersilia

Epitel silindris berlapis semu bersilia tersusun atas sel-sel yang memiliki inti sel tidak sejajar sehingga seolah-olah epitel tersebut terdiri atas banyak lapisan. Pada jaringan ini terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel yang berada di atasnya. Misalnya, kotoran atau debu tidak akan masuk ke dalam paru-paru karena digerakkan oleh silia pada sel-sel saluran pernapasan. Jaringan ini terdapat pada saluran pernapasan, rongga hidung, dan saluran telur (tuba Fallopi).
Epitel silindris berlapis semu bersilia pada trakea manusia
Epitel silindris berlapis semu bersilia
 pada trakea manusia

Epitel Transisi

Epitel transisi terdiri atas berlapis-lapis sel. Akan tetapi, sel-sel penyusun jaringan ini selalu berubah bentuknya. Pada keadaan tegang, sel-sel tersebut berbentuk lebih pipih dan panjang. Adapun pada keadaan normal (relaksasi), sel-selnya berbentuk bulat dan besar. Jaringan ini banyak terdapat di kandung kemih, saluran ureter, dan ginjal.
Jaringan epitel transisi pada ureter
Jaringan epitel transisi pada ureter

Epitel Kelenjar

Epitel kelenjar tersusun atas, beberapa jaringan epitel yang memiliki peran dalam penyerapan (absorpsi) dan menyekresikan senyawa kimia. Misalnya, sel-sel epitel yang terdapat pada rongga (lumen) dari rongga pencernaan memiliki kemampuan untuk menyekresikan mucus. Mucus tersebut berfungsi menjaga kelembapan permukaan organ pencernaan. 
Terdapat dua jenis kelenjar, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. Pada kelenjar eksokrin, hasil sekresinya langsung menuju permukaan epitel. Adapun pada kelenjar eksokrin, hasil sekresinya akan dialirkan bersama-sama darah. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar keringat, sedangkan contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar pituitari . Menurut bentuknya, epitel kelenjar terbagi menjadi tiga, yaitu epitel kelenjar uniseluler, epitel kelenjar multiseluler, dan epitel kelenjar campuran.

RESPIRASI ANAEROB

Penjelasan Tentang Respirasi anaerob - Respirasi anaerob adalah proses respirasi yang tidak memerlukan oksigen. Salah satu contoh proses ini adalah proses fermentasi. Respirasi anaerob dapat terjadi pada manusia dan hewan jika tubuh memerlukan energi secara cepat. Pada mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, respirasi anaerob dilakukan karena keadaan lingkungan yang tidak memungkinkan dan belum memiliki sistem metabolisme yang kompleks.
Mengapa respirasi anaerob dapat terjadi dan berapa banyak energi yang dihasilkannya? Masih ingatkah Anda tahap glikolisis pada respirasi aerob? Pada tahap tersebut, glukosa dapat dipecah untuk menghasilkan total 2 ATP dan tidak memerlukan oksigen. Meskipun energi yang dihasilkannya jauh lebih kecil daripada respirasi aerob, jumlah ini cukup bagi mikroorganisme dan energi awal bagi hewan.

Selain menghasilkan ATP, glikolisis juga menghasilkan NADH dan NAD+. Tanpa suplai NAD+ yang memadai, proses glikolisis pada respirasi anaerob dapat terhenti. Oleh karena itu, organisme yang melakukan respirasi anaerob harus mampu mengoksidasi NADH menjadi NAD+ kembali. Berdasarkan hal tersebut terdapat dua cara respirasi anaerob yang dilakukan organisme.

Fermentasi alkohol



Beberapa organisme seperti khamir (Saccharomyces cereviceace) melakukan fermentasi alkohol. Organisme ini mengubah glukosa melalui fermentasi menjadi alkohol (etanol).
Bagan fermentasi alkohol
Bagan fermentasi alkohol
Proses fermentasi alkohol diawali dengan pemecahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat. Pada proses tersebut, dibentuk juga 2 ATP dan 2 NADH. Setiap asam piruvat diubah menjadi asetildehid dengan membebaskan CO2. Asetildehid diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi NAD+ untuk selanjutnya digunakan dalam glikolisis kembali.
Fermentasi alkohol merupakan jenis fermentasi yang banyak digunakan manusia selama ribuan tahun dalam pengolahan bahan makanan. Khamir banyak digunakan dalam pembuatan roti dan minuman beralkohol

Fermentasi Asam Laktat


Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat dimulai dengan tahap glikolisis. Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot dan beberapa sel lainnya, serta beberapa bakteri asam laktat. Pada otot, proses ini dapat menyediakan energi yang dibutuhkan secara cepat. Akan tetapi, penumpukan asam laktat berlebih dapat menyebabkan otot lelah. Asam laktat berlebih dibawa darah menuju hati untuk diubah kembali menjadi asam piruvat. Industri susu menggunakan fermentasi asam laktat oleh bakteri untuk membuat keju dan yoghurt.

Bagan fermentasi asam laktat
Bagan fermentasi asam laktat


Glukosa akan dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat melalui glikolisis, membentuk 2 ATP dan 2 NADH. NADH diubah kembali menjadi NAD+ saat pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Fermentasi asam laktat tidak menghasilkan CO2, seperti halnya fermentasi alkohol.